PENCERNAAN KARBOHIDRAT DALAM RUMEN

Bahan pakan utama ternak ruminansia berupa hijauan yang 75 persennya berupa karbohidrat. Karbohidrat dalam saluran pencernaan dipecah oleh mikroba rumen menjadi gula sederhana. Mikroba menggunakan gula sederhana ini sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan menghasilkan produk akhir yang akan dimanfaatkan oleh ternak induk semang. Produk akhir fermentasi karbohidrat meliputi asam lemak terbang (volatile fatty acids) dan gas. Asam lemak terbang yang dihasilkan terutama asetat, propionat dan butirat sedangkan gas berupa methan dan karbondioksida.     Mikroba rumen memfermentasi semua karbohidrat, namun karbodirat cadangan (storage) dan terlarut (soluble) difermentasi lebih cepat dibanding karbohidrat struktural. Gula dan pati dipecah lebih mudah dan cepat. Komponen dinding sel tanaman dicerna secara lambat terutama pada tanaman tua yang telah mengalami lignifikasi tingkat lanjut. Keberadaan lignin dapat menurunkan ketersediaan dan penggunaan karbohidrat struktural.     Karbohidrat terlarut dicerna oleh mikroba dalam rumen 100 kali lebih cepat dibanding karbohidrat cadangan, sedangkan karbohidrat cadangan dicerna 5 kali lebih cepat dari karbohidrat struktural.

Karbohidrat Struktural
Perombakan karbohidrat struktural (selulosa dan hemiselulosa) oleh bakteri sebagian besar menghasilkan asam asetat. Bakteri pendegradasi karbohidrat struktural ini sensitif terhadap kandungan lemak dan tingkat keasaman dalam rumen. Bahan pakan dengan kandungan lemak yang tinggi atau kondisi rumen yang terlalu asam dapat menekan pertumbuhan atau membunuh bakteri pendegradasi selulosa. Kondisi ini dapat menurunkan kecernaan dan konsumsi pakan oleh ternak. Karbohidrat struktural yang keluar dari rumen kecil kemungkinan dapat dipecah dalam saluran pencernaan selanjutnya.

Karbodrat cadangan
Bakteri yang mencerna bahan pakan berpati (biji-bijian) berbeda dengan bakteri pendegradasi selulosa. Bakteri ini tidak sensitif terhadap tingkat keasaman dan produk akhir fermentasi terutama berupa asam propionat. Pati difermentasi dengan cepat, asam asetat dan propionat yang dihasilkan menyebabkan keasaman dalam rumen meningkat. Kondisi rumen yang asam dapat menekan pertumbuhan bakteri pendegradasi selulosa yang dapat menurunkan kandungan lemak susu pada sapi perah.

Gula terlarut
Bakteri yang memfermentasi bahan pakan dengan kandungan gula terlarut tinggi (contoh: molase, rumput berkualitas baik) hampir sama dengan bakteri pendegradasi pati.

vfa

Asam Lemak Terbang
Produk akhir pemecahan karbohidrat di dalam rumen yang paling penting adalah asam lemak terbang karena merupakan sumber energi utama (70%) bagi ternak ruminansia dan proporsi asam lemak terbang yang dihasilkan akan menentukan kandungan lemak dan protein susu. Asetat, propionat dan butirat merupakan tiga asam lemak terbang utama yang dihasilkan dalam perombakan karbohidrat. Rasio VFA yang dihasilkan tergantung pada tipe bahan pakan yang dicerna.

VFA diabsrosi melalui dinding rumen dan diangkut dalam darah ke hati yang akan diubah menjadi sumber energi lain. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai fungsi seperti produksi susu, hidup pokok, kebuntingan dan pertumbuhan.

Asetat. Asetat merupakan produk akhir fermentasi serat. Bahan pakan dengan kandungan serat tinggi namun rendah energi menghasilkan rasio asetat : propionat yang tingg. Asetat diperlukan untuk memproduksi lemak susu. Produksi asam asetat yang rendah dapat menekan produksi lemak susu.

Propionat.  Propionat merupakan produk akhir fermentasi gula dan pati. Sebagian besar energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi laktosa diperoleh dari propionat. Bahan pakan dengan kandungan karbohidrat mudah terfermentasi yang tinggi akan menghasilkan propionat dan butirat relatif lebih tinggi daripada asetat. Propionat dianggap lebih efisien sebagai sumber energi karena fermentasi dalam produksi propionat menghasilkan lebih sedikit gas metan dan karbondioksida.

Produksi propionat yang rendah menyebabkan sintesis laktosa dan produksi susu secara keseluruhan menurun. Defisiensi energi akibat ketidakcukupan produksi propionat, ternak akan merombak lemak tubuh yang menyebabkan ternak kehilangan berat badan.

Butirat. Butirat dimetabolisme dalam hati menjadi badan keton. Badan keton digunakan sebagai sumber energi untuk pembentukan asam lemak, otot kerangka dan jaringan tubuh lain. Badan keton juga dihasilkan dari perombakan lemak tubuh yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Gas. Karbondioksida (CO2) and methan dihasilkan selama fermentasi karbohidrat. Keduanya dibuang melalui dinding rumen atau hilang melalui eruktasi atau sendawa. Sebagian CO2 ada ang digunakan oleh mikroba intestin dan ternak untuk mempertahankan kandungan bikarbonat saliva. Methan tidak dapat dipergunakan oleh ternak sebagai sumber energi.

6 thoughts on “PENCERNAAN KARBOHIDRAT DALAM RUMEN

  1. sebenarnya sistem pencernaan didalam rumen itu sangat banyak dan kurang lebih 60-75% pakan ternak ruminansia terdiri dari karbohidrat dengan komponen utama berupa polasakarida,dan untuk apa yang sudah ada diatas tolong dilengkapi karna kebanyakan mahasiswa membutuhkannya untuk tugas mereka masing-masing.

  2. wah bagus ni dapet pengetahuan baru…tp lebih bagus lagi klo sumber pustaka ma referensinya tolong dicantumkan biar makin haqqul yaqin..

    jajo66: #Akan saya coba untuk direvisi… termasuk sumber pustaka …

  3. Incredible info there. My name’s Clark and I’m extremely glad to have come
    across your site. Actually, I’d really like to get in contact with you. Will you make sure you drop me a e-mai?

  4. Saya sgt puas dgn ini..tapi saya punya pertanyaan ttg itu..pertanyaannya adalah berapa lama jerami dimetabolisme dalam tubuh sapi sejak dimakan sapi sampai menjadi feses?Bagaimana perbandingannya dengan rumput gajah??……sekian dan trimakasih..
    kutunggu jawabannya!!

Leave a reply to jamil Cancel reply